Rabu, 28 Januari 2015

Peribahasa Jawa

Beberapa peribahasa Jawa, semoga bermanfaat :D



Becik ketitik, ala ketara, ( baik buruk itu kelihatan ),
Oojo dumeh lan ojo kegeden rumangsan. ( jangan mentang-mentang dan jangan mersa paling bener)
Sing bener durung mesti pener. ( yang benar blm tentu lurus) .pener = pas atau cocok.
Pintera njara langit, yen titi mangsane salah yo mesti seleh. ( sepandai apapun, kalau waktunya salah ya ketahuan),
Mula poma di poma ojo ngemungke kadigdayaan,
( oleh karena itu jangan merasa okol kuat, dan hanya menggunakan Otot saja\
Ning netepno ajur-ajer lan wicaksono ing tembung lan tumindak, iku luwih prayogo.(Dan tetapkan watak satria yg lemah lembut dan bijaksana dalam ucapan dan tindakan itu sangat diperlukan)
Tetepno satrio yo satrio dudu tindak keladuk kurang dedugo, ojo brangasan, ning sing Bhirowo Anorogo
( Tetaplah menjadi Satrio(Satria is Satria),yang tidak akan melakukan tindakan membabi buta, jadi tetap Gagah Perkasa namun rendah hati).

NB :
ajur ajer = bisa bergaul, melebur/menyatu bersama masyarakat makanya disebut AJUR AJER. Kata lainnya “mancala putra mancala putri”
Sing bener durung mesti pener artina yang benar belum tentu pas atau cocok dengan kebutuhan/keadaan.
keladuk wani kurang deduga = terlalu berani tanpa perhitungan/duga2

Senin, 26 Januari 2015

RUWATAN KEBANGSAAN




RUWATAN KEBANGSAAN  

Diadat masyarakat Jawa ada tradisi RUWATAN dibulan Suro
Seperti halnya suatu kehidupan, bumi Indonesia yang kita huni ini usianya makin hari makin bertambah. Di satu sisi manusia Indonesia menjadikannya makin cantik, makin indah, makin gemerlap di malam hari dan makin menggairahkan kehidupan bangsa ini .
Tetapi disisi lain kita tak boleh menutup mata bahwa kerusakan Permukaan bumi dan isi bumi Indonesia semakin parah.Eksplorasi kekayaan bumi Indonesia baik secara legal ataupu ilegal meluas, Perambahan hutan, pembakaran dan penebangan liar hutan juga eksplotasi kelautan yang meningkat baik kualitas,teknologinya maupun arealnya semuanya mengarah kepada ancaman terhadap kesalamatan bumi Indonesia.
Suhu bumi yang kian meningkat, gejala anomali cuaca/iklim, bertambahnya jenis-jenis penyakit, naiknya rob di berbagai daerah, banjir di mana-mana, tsunami seringkali terjadi, juga badai dahsyat yang mengerikan, udara yang makin terpolusi dan banyak lagi bencana-bencana yang lain sebagai akibat ulah manusia sendiri, tak terkecuali semburan lumpur panas di Sidoarjo yang dampaknya makin nyata menyengsarakan masyarakat.
Dari sisi MANUSIA nya, di negeri yang kita cintai ini para pemimpin seringkali bangga menjadi tontonan di TV memamerkan kepiawaiannya bersilat lidah tanpa ada yang mau mengalah apalagi mengaku salah, pembohongan publik semakin menjadi, Pencitraan,korupsi makin terbongkar di sana-sini, perselingkuhan pun semakin direstui.
Sedangkan RAKYATnya pada suka ikut menghujat dikarenakan penggiringan opini yang dilakukan oleh media,
Di belahan dunia yang lain seperti di Mesir, Libya, Tunisia, Irak, Iran, Pakistan, Kamboja dsb, hampir di semua negara baik yang maju atau yang belum selalu kita lihat dan dengar adanya pertentangan, permusuhan dan juga peperangan baik antar negara maupun antar etnis, antar kelompok masyarakat dsb. seakan takkan pernah henti. Sehingga kondisi bisa dikatakan makin kacau.
Ruwatan adalah merupakan salah satu jenis ritual yang sering digelar di bulan Suro , apakah itu ruwatan untuk anak-anak atau orang dewasa yang memang perlu diruwat, ataukah ruwatan yang bersifat lebih luas misalnya ruwatan desa, ruwatan negara, dan sebagainya.
Biasanya Ruwatan bagi anak-anak maupun orang dewasa (biasanya disebut Ruwatan Murwakala) ditujukan untuk menghilangkan segala kesialan(kesulitan dalam hidup) yang menimpa mereka sebagai akibat adanya sesuatu kondisi yang menyertainya pada saat mereka lahir ataupun kondisi yang tercipta dalam suasana hidup yang bersangkutan. Anak atau orang yang demikian dikatakan sebagai penyandang sukerta dan disebut Janma Sukerta
Ruwatan Kebangsaan dimaksudkan untuk menjaga dan melestarikan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan manusia Indonesia , juga keseimbangan ekosistem yang tentunya amat berpengaruh terhadap kehidupan itu sendiri. Mengapa demikian , karena hanya dalam kondisi yang seimbang maka ketentraman, kedamaian ,dan stabilitas kehidupan dapat terjamin, dan hanya dalam suasana ketentraman dan kedamaian yang stabil maka kemajuan demi kemajuan akan dapat kita wujudkan.

ANCAMAN Bethara Kala.
Indonesia setelah melalui proses suksesi kepemimpinan nasional membuat para Bethara kala dunia ingin mempengaruhi dan menikmati kekayaan yang dimiliki oleh bumi Indonesia beserta Pasarnya yang besar,
Bethara kala dengan sabdanya “Hamug hamug sura mrata jaya mrata,ngimbang sasat padha hei,hei he.....yaa aku Bethara kala hemm endi Tandahku..
Bethra kala siap memakan atau menindas,memeras,memperbudak manusia Indonesia maka Indonesia akan berantakan .. dan Mengancam akan HUKUM ALAM.
Susahnya Indonesia yang baru selesai menyelenggarakan Pesta demokrasi ini lagi diincar oleh dua Bethara Kala,,yang sudah bermain sejak lama mempersiapkan pengaruhnya untuk bisa MELAHAP Indonesia sehingga mereka berdua telah mempersiapkan suatu strategi yang dikenal dengan perang pengaruh atau perang proxy,

PERANG Proxy
Perang proxy atau proxy war adalah perang yang terjadi ketika kekuatan lawan menggunakan pihak ketiga sebagai pengganti untuk berkelahi satu sama lain secara langsung.Kekuatan pihak ketiga kadang kadang berupa pemerintahan,,Agen,Tentara bayaran,,atau pihak ketiga lainnya,,Diharapkan kelompok kelompok ini bisa menyarang tanpa menyebabkan perang skala penuh.
Mengutip keterangan pak KASAD Jendral Inf Gatot Nurmantyo:
Perang proxy atau proxy war adalah sebuah konfrontasi antardua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal.
Biasanya, pihak ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti adalah negara kecil, namun kadang juga bisa nonstate actors yang dapat berupa LSM, ormas, kelompok masyarakat, atau perorangan.
Melalui perang proxy ini, tidak dapat dikenali dengan jelas siapa kawan dan siapa lawan karena musuh mengendalikan nonstate actors dari jauh. Proxy war telah berlangsung di Indonesia dalam bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dr Otto Scharmer, seorang dosen di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat dan pendiri Presencing Institute, mengatakan bahwa demokrasi baru yang lebih berdaya tahan dan tangguh adalah demokrasi yang mengedepankan empat hal, yaitu dialogis, partisipasi langsung masyarakat, turun ke bawah, dan digital.
Keputusan yang diambil dalam sistem demokrasi ini berasal dari kesepakatan seluruh perwakilan masyarakat dan bukan berasal dari satu kelompok.
Di masa yang akan datang, lanjut Scharmer, dunia, negara, provinsi, kabupaten/kota, komunitas, dan lembaga akan bersama-sama membentuk "global forum" dalam semangat dan komitmen memilih tanpa harus menghakimi, menentukan tanpa harus menyalahkan, memutuskan tanpa harus merendahkan, menonjolkan tanpa harus meniadakan, unity in diversity (Bhinneka Tunggal Ika), dan semangat gotong royong. Semangat inilah yang dibutuhkan masyarakat dunia untuk menuju peradaban yang kuat dan madani penuh kehangatan dan kebersamaan.

Demikianlah paparan Jend TNI Gatot Nurmatyo soal mengapa demokrasi menjadi kuat dan tantangan perang proxy yang menjadi informasi bagi kita soal seluk beluk 'hidden agenda' yang tak mudah terungkap. Know Your Enemy.
Bethara kala melalui sengkuni, dasamuka dan durna siap mengobok obok Indonesia...
MENCOBA Berpikir dengan dimensi yang lebih Tinggi
SAAT Kita melihat sebuah lukisan dua dimensi yang menempel di dinding ,,didalam lukisan itu ada dua kubu yang berhadapan ,, kubu A siap dengan bala tentaranya ,, kubu B siap dengan bala tentaranya ,kedua kubu siap dengan dalil dalil nya dan sumpah serapahnya, bahkan senjatanya
Bila kita ikut menempelkan separuh muka dilukisan itu ke kubu A maka yang terlihat kebaikan diri sendiri dan kejelekan kubu B
Demikian juga sebaliknya,, kenapa karena kita ikut melihat itu sebagai masalah mahkluk dua dimensi dilukisan tersebut
TETAPI akan lain ceritanya anda melihat permasalahan dan yang di sengketakan oleh kedua kubu dilukisan itu sebagai mahkluk yang berdimensi tiga.Naikan pemikiran dan cara pandang setingkat lebih tinggi dimensinya
Kita akan MELIHAT para Bethara Kala dengan gunting dan korek api Bethara Kala baru terlihat di View dimensi yang lebih tingi.
Betharakala karena gak suka dengan motif lukisan tersebut ingin menggunting Lukisan itu menjadi dua atau beberapa bagian atau bisa saja membakar dan melahap lukisan itu dan ingin mengganti dengan lukisan yang baru,,
Kenapa setan lebih leluasa menggoda umat manusia ? Karena dia mempunyai dimensi yang lebih besar yaitu empat dimensi.. setan akan ketawa ketiwi melihat pertikaian umat manusia yang cuma punya pandangan 3 dimensi,,
SAYA tidak terpengaruh apapun hasil keputusan tentang Sistim Pilkada,, saya akan tetap mencoblos dipemilu akan datang agar Indonesia lebih BAIK.
HAK PILIH harus dimaksimalkan supaya kaum yang tidak mencoblos (Golput) hak pilihnya dan fenomena nya tidak DIMANFAATKAN oleh kekuatan yang ingin Indonesia tetap bisa dijinakkan ..Tidak ingin Indonesia menuju Jaya.
The voters should use their head instead their heart.(Pemilih harus menggunakan Kepala mereka (Otak) bukan dengan HATInya). Masalahnya, media pun dikontrol oleh mereka, voters praktis tidak punya akses informasi yang BERIMBANG. Except for very few of them who actually superbly educated, know history of who’s who very well, and willing to dig into underground information.
MERACUNI Demokrasi Indonesia adalah keinginan mereka ,,NAMUN yang substansial adalah winning hearts and minds rakyat. Dan Ini yang SUSAH dikendalikan.oleh para Patriot ,yang ada adalah terprovokasi oleh pencitraan,
Semoga contingency plan sudah disiapkan. Siapapun next leader, beliau tidak akan bisa menyimpang jauh dari prinsip fundamental negara NKRI yang sudah diletakkan oleh founding fathers bangsa Indonesia. 

Saatnya kita MERUWAT diri sendiri agar Keseimbangan Alam bumi Indonesia TERJAGA
Di rangkum dari berbagai sumber (Mengutip dari tulisan Bapak Satrio Suroboyo).